Jumat, 13 November 2015

Curug Ceheng, Gandatapa Kec Sumbang Kab Banyumas Jawa Tengah



Awalnya iseng, berawal dapat undangan pernikahan seorang teman di Purwokerto, rasanya kurang asyek kalau ke sana hanya kondangan saja, akhirnya pagi2 sebelum mau pulang ke Jakarta disempatkan jalan2 ke arah Baturaden tetapi lewat jalur Timur, yaitu lewat Kecamatan Sumbang. Sekaligus napak tilas juga, dulu ketika mau ambil tesis (kalau sekarang skripsi), saya melakukan Penelitian terlebih dahulu selama 6 bulan di lereng Gunung Slamet. Di sebuah perkebunan nilam, sejenis tanaman perdu penghasil minyak atsiri. Tepatnya di desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas. Nah, ketika sore2 hendak turun gunung, pernah sekali singgah ke Curug Ceheng karena lokasinya keliwatan, tapi dulu sekitar tahun 1989an lokasi ini belum di komersilkan alias gratis.


Curug Ceheng ini berada di tengah-tengah hutan dan perkebunan, berada di lereng tenggara Gunung Slamet dengan ketinggian sekitar 600 meter diatas permukaan laut. Karenanya curug ini berhawa sejuk dan dingin. Curug Ceheng merupakan salah satu bagian dari aliran Sungai Pelus yang mengalir sampai ke Sumbang dan Sokaraja. Nah saat ini, Sungai Pelus / Kali Pelus merupakan pusat penghasil batu Nagasui yang pernah booming, namun di daerah sungai yang sudah hampir sampai ke daerah Purbalingga.




Bentuk dari curug ini sangat eksotis, dengan tinggi air terjun tunggal sekitar 13 meter yang beraliran cukup deras, bahkan berpotensi banjir jika musim hujan tiba. Di dasat air terjun terdapat sebuah kolam dengan warna airnya yang kehijauan namun luas kolamnya tidak begitu luas.
Curug yang terbentuk secara alami ini berada pada daerah semacam cekungan yang berbentuk setengah lingkaran dengan ditumbuhi tumbuhan hijau yang menghiasi bebatuan disekitarnya. Kedalaman kolam dibawah air terjun ini lumayan dalam kurang lebih sekitar 6 meter, sehingga sangat berbahaya jika terjun dari atas curug untuk melakukan body rafting misalnya.

 


Jika ingin berbasah-basahan, cukup bermain di pinggir kolam ataupun sungai yang alirannya tidak terlalu deras bahkan tergolong masih dangkal karena banyak bebatuan di sepanjang sungai tersebut.



Biasa seperti air terjun lainnya, lokasi air terjun ada di lembah bawah, sehingga kita harus menuruni anak tangga terlebih dahulu, kurang lebih sekitar 260an anak tangga. Tidak terlalu lama kurang lebih 30 menit sudah sampai ke air terjun, tinggal nanti pulangnya akan melewati anak tangga yang menaik tentunya, tinggal siap2 saja staminanya.


Disepanjang perjalanan pengunjung akan ditemani dengan pepohonan dan semak-semak hijau membentang. Hati2 ketika melalui anak tangga karena anak tangganya berkelok-kelok dan belum dibuatkan pegangan, sehingga kadang sayapun turunnya sambil jongkok karena takut terpeleset ke bawah.
 


Bagi orang Purwokerto tentu tidak akan sulit mencapai tempat ini, bisa lewat Kampus Universitas Jenderal Soedirman / Jl HR Bunyamin, sampai pertigaan Pabuaran belok ke kanan ke arah Sumbang. Selanjutnya belok ke kiri terus ke arah Limpakuwus. Kondisi jalan ke curug ini sudah beraspal dan lumayan bagus dan menempuh jarak sekitar 15 km. Bisa menggunakan mobil atau sepeda motor langsung menuju lokasi Curug.
Dari Purbalingga juga bisa lewat jalan pintas di Padamara hingga sampai pertigaan Karang Talun belok kanan ke arah Sumbang, selanjutnya tinggal lurus ke utara menuju Gandatapa langsung.



Kalau saya dari Banyumas, sehingga ke Curug Cehengnya lewat Sokaraja lalu ambil arah yang ke Purbalingga, namun langsung ambil kekiri begitu ketemu Jembatan Sungai Pelus, ikuti jalannya terus dan teruuus hingga sampai ke Gandatapa.

Bagi yang menggunakan kendaran umum dapat naik angkutan pedesaan jurusan Pasar Wage – Limpakuwus, turun di Curug Ceheng Gandatapa. Sangat mudah kan ? tapi kalau naik kendaraan umum biasanya kendalanya di waktu, karena mobil baru jalan jika penumpang sudah penuh.



Oh ya,,,,di Curug Ceheng belum memiliki fasilitas yang lengkap. Ini mungkin salah satu sebab kenapa tiket masuk kok masih murah meriah, hanya Rp. 2.000,- saja. Warung tempat jual makanan hanya beberapa dengan menu pecel dan cemilan, tapi yang terpenting bawalah air mineral secukupnya untuk membasahi kerongkongan yang kering akibat nafas yang ngos2an ketika menanjak.  Kalau area parkir sudah cukup luas dan aman karena berada di dalam lokasi wisata.
 


Ketika saya datang pas hari Minggu sehingga banyak pengunjung yang kebanyakan anak2 muda, dan setelah saya tanya ternyata para mahasiswa dari Universitas jenderal Soedirman,,,,,!! Penasaran ? Datang saja ke Curug Ceheng,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar