Belitung, sejak November tahun 2000 bersama dengan Pulau Bangka memekarkan diri dan
membentuk satu provinsi baru dengan nama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Belitung sendiri terdiri dari Kabupaten Belitung ibukotanya di Tanjung Pandan dan Kabupaten Belitung Timur dengan ibukota Manggar.
Bandara H.A.S. Hanandjoeddin terletak di Tanjung Pandan Kabupaten Belitung, sebagai gerbang Belitung bagi para wisatawan yang hendak berkunjung ke Negeri Laskar Pelangi ini.
Pagi yang cerah ketika pesawat kami mendarat dengan mulusnya, berangkat
dari Jakarta kurang lebih pukul 6 pagi dengan Garuda Indonesia, 45 menit
kemudian sudah sampai dan teman saya sudah datang menjemput. Karena
sebelum kesini sudah komunikasi via BBM, maka sesuai rencana, perjalanan
liburan kami mulai untuk menjelajah Kabupaten Belitung Timur yang
beribukotakan Manggar (kampung halaman Gubernur DKI Jakarta Basuki
Purnama Tjahya atau yang lebih keren dengan sebutan Ahok).
Jalanan menuju Kabupaten Belitung Timur sudah sangat mulus, terbayang
jika pendapatan daerahnya yang lumayan bagus, dengan kekayaan utamanya
hasil tambang berupa Timah dan hasil pertaniannya berupa lada, salah
satu komoditi rempah yang masih menjadi primadona.
Semakin mendekati kota Manggar, mendung
menggelayut, berharap tidak
turun hujan, mengingat ini kali pertama saya ke Belitung, sehingga
kepingin puas menikmati wisata yang gaungnya luar biasa kenceng,
tentunya sejak Film Layar Lebar berjudul Laskar Pelangi garapan
sutradara Riri Riza dirilis, yang merupakan karya adaptasi dari buku
Laskar Pelanginya Andrea Hirata. Supaya bisa dijadikan acuan teman2 yang mau wisata ke Belitung, baiknya saya kasih nomor urut ya, coba kita lihat, ada berapa objek wisata yang dapat saya kunjungi dalam waktu 2D1N ???
1. Replika SD Muhammadiyah Gentong
Kabarnya penulis novel ini sekolahnya di SD Muhamadiyah Gantong. Foto
dibawah hanya sebuah replika, namun tanpa adanya ini, Belitung Timur
bukan apa2. Replika SD Muhamadiyah Gantong merupakan salah satu
maghnitnya wisata Belitung.
Pasir disekitar tempat ini berwarna putih, lembut, sepertinya daerah ini dulunya terendam air laut, dan pantainya berpasir putih yang sangat menawan. Sulit sekali berjalan di atas pasir, rasanya kaki ini makin terpendam ke bawah, dan mengitari lokasi ini lumayan capai karena lumayan luas. Tidak sangka, di tempat terpencil ini melahirkan tokoh penulis yang luar biasa hebatnya.
2. Museum Kata Andrea Hirata
Tidak jauh dari SD Gantong, terdapat museum kata Andrea Hirata. Museum sederhana, hanya dengan tiket masuk untuk uang kebersihan sebesar Rp. 2.000,- kita dapat menikmati uniknya isi museum ini. Lokasinya terletak di Jalan Raya Laskar Pelangi No.7, Gantong, Belitung Timur. Foto-foto yang dipasang di dalam museum mengingatkan saya ketika kali pertama nonton film Laskar Pelangi. Di Ruang dalam banyak
kalimat-kalimat inspiratif dan motivatif, salah satunya adalah “Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu”.
Ruang berikutnya adalah ruang baca yang sangat nyaman, lengkap dengan meja beserta
buku-buku yang dibiarkan berserakan di atas meja. Banyak juga
dipajang foto-foto adegan film Laskar Pelangi. Nama ruangan disesuaikan dengan nama2 tokoh dalam film Laskar Pelangi, masih ingat gak nama2 mereka ?
Yang paling diingat oleh saya adalah Lintang, merupakan sosok
cerdas namun pendiam yang dibanggakan teman-temannya. Ada foto Lintang dengan sepeda kesayangannya, kasihan dia, setiap hari naik sepeda ke sekolah, bersyukur kalau tidak ketemu buaya di jalan. Anak saya sempat bilang, kasihan Lintang ya mah, anak pintar tapi kok cuma jadi nelayan ? Saya hanya bilang, apa yang akan terjadi esok hanya Allah yang mengetahui, menjadi anak pintar tidak ada ruginya, jadi nelayanpun harus pintar, supaya tidak dibohongi tengkulak.
3. Pantai Serdang
Di Belitung Timur ada pantai yang sangat bagus yaitu Pantai Serdang, pasirnya putih dan di sekitar pantai banyak ditumbuhi pohon pinus yang berjajar rapi, pantai menjadi rindang dan hijau. Anak2 bisa bermain kejar2an di pasir putih, menyeberangi anak sungai (genangan air laut) yang ada di pinggir pantai dan mencari kerang. Tapi hati2, ternyata banyak nyamuk dan semut merah di pantai ini, sehingga kaki bisa gatal2 dibuatnya.
3. Rumah Makan Fega
Rumah makan ini terletak di pinggir danau buatan bekas tambang intan yang sudah ditinggalkan oleh pemiliknya, tapi jadi malah menambah indahnya view rumah makan ini. Bentuk bangunan rumah makannya kaya kapal, banyak tanaman bunga dan wahana buat anak2, menjadikan rumah makan ini banyak dikunjungi wisatawan. Menunya adalah sea food, tapi banyak juga disediakan cemilan khas Belitung, kami hanya pesan bakso dan es teh manis, teman duduk2 sambil menunggu teman saya yang tinggalnya di Manggar. Berwisata sambil bersilaturahmi judulnya. Kalau mau nyoba kuliner kesini, ini dia alamatnya : Jl Assalam no 10 Manggar Belitung Timur.
4. Masjid Agung Darussalam
Sesudah puas ngobrol dengan teman, kami lanjutkan untuk singgah di Masjid Agung Darussalam. Masjid ini sangat luas dan megah, siapa sangka di kota kecil Manggar ada masjid semegah ini ? Jika jelang musim haji, masjid ini digunakan untuk melepas calon jemaah haji dari Kabupaten Belitung Timur. Yang membuat unik masjid ini adalah warnanya yang kuning emas, juga gordennya dibuat dengan warna senada.Shalat Dzuhur dan Ashar sekalian di masjid ini membuat perjalanan wisata menjadi tenang.
5. Bukit Berahu
Selesai shalat kami lanjutkan perjalanan menuju Bukit Berahu, sebuah bukit yang
dibawahnya terdapat pantai yang sangat indah, air lautnya hijau, dan
untuk menuju ke pantai kita harus menuruni anak tangga sejumlah 90an. Namun kami tidak menuruni anak tangga itu, kami cukup
memandang dari atas bukit keindahan pantai beserta pasir putihnya,
perahu2 nelayan yang sedang berlayar, dan pohon kelapa menjulang tinggi
melambai lambai dahannya tertiup angin.
6. Pantai Tanjung Tinggi
Pantai Tanjung Tinggi disebut juga Pantai Laskar Pelangi, karena di pantai inilah paling sering diambil untuk adegan film Laskar Pelangi.Ciri khas pantai ini adalah banyaknya batu yang berserakan di mana2 namun menambah apiknya view pantai, dijamin kita akan puas duduk2 seharian di pantai ini, apalagi masuk ke pantai ini tidak dipungut bayaran, menjadikan pantai ini banyak dikunjungi wisatawan. Ombaknya juga tenang sehingga banyak disediakan aneka macam permainan air, yang sangat disukai anak2.
Mainan perahu karet begini dengan sewa per orang Rp. 35.000,- sepuasnya. Anak2 bisa bermain dayung sendiri hingga ke tengah laut. Juga ada permainan sepeda air namun sewanya lebih mahal, Rp. 100.000,- per jam.
Batu2 yang ada di sekitar pantai adalah batu granit, kemunculan batu-batu granit di Kepulauan Bangka Belitung dalam bentuk
bongkah-bongkah raksasa sebenarnya merupakan bagian dari suatu tubuh
batuan beku yang menjadi batuan dasar Indonesia bagian barat yang
disebut sebagai batolit. Batuan granit terbentuk kira-kira ratusan juta tahun yang lalu yang merupakan hasil pembekuan magma yang bersifat asam.
Batu granit
yang muncul di permukaan terlihat seperti bongkahan batu yang
terpisah-pisah. Padahal menurut geologi, bongkahan batu granit ini sebenarnya hanya
bagian atas dari batu granit yang sangat besar yang ada di bawah
permukaan Bumi.
Hari sudah sore bahkan jelang maghrib, namun karena mendung masih bercokol di langit barat, kecil harapan untuk melihat sunset di pantai ini. Kamipun bergegas menuju Pantai Klayang, pesan boat untuk hoping ke P Langkuas esok harinya.
Wisata hari pertama cukup sampai
disini, namun sebelum masuk hotel, kami sempatkan untuk minum2 kopi di
pinggir pantai dekat hotel. Kami menginap di hotel BW Suitte, per malamnya Rp. 700.000,- namun jika mau harga yang dibawahnya ini juga ada, kata teman saya banyak hotel2 melati dengan tarif Rp. 200.000,- per malamnya.
7. Pantai Klayang
Hari itu sahabat kami sedang ulang tahun, tak lupa saya tulisnkan namanya diatas pasir pantai Klayang, berharap suatu ketika dia kesini masih ada namanya. Juga untuk My Hubby,,,love you yang selalu ijinin kami untuk pergi jalan2 bersama anak2....!
Yaaaa,,,belum ke Belitung namanya kalau belum hoping island ke
Pulau Langkuas. Dan karena kami checkt out dari hotel sore kurang lebih
jam 15.30an, maka kamipun melakukan hoping island pagi2 sebelum boat2
yang lain beroperasi, itulah sebabnya kemarin sore kami buking boat
duluan dan sekalian janjian agar pagi2 jam 7 sudah bisa hoping island.
Subhanallah, indah sekali pantai ini, banyak sekali batu besar2 nampak
di kejauhan sana, perahu2 yang masih rapih tertambat di pinggir pantai
dan pohon kelapa yang menjulang tinggi menambah eksotiknya pantai ini.
Dan belum lengkap jika belum berfoto di atas batu2an yang ada di tengah laut ini. Kebanyakan pulau2 kecil yang ada disini yaitu berupa gundukan pasir putih yang di tengah2nya terdapat formasi batu yang mirip kepala burung garuda, makanya disebut Batu Burung Garuda. Juga ada batu yang mirip kapal Berlayar, makanya disebut Batu Berlayar. Ketika kami turun dari perahu, kami turun di atas gundukan pasir putih, dan kami temukan bintang laut yang lumayan besar. Indahnya,,,,,,
Lama kelamaan akhirnya kamipun sampai ke Pulau Langkuas, pulau terjauh yang menjadi ikonnya Belitung, dan karena kami masih pagi menyeberangnya, maka air laut masih sangat tenang. Biasanya kalau yang mulai berlayar siang, maka akan ketemu ombak yang lumayan gede sehingga pemilik perahu tidak berani berlayar sampai ke Pulau Langkuas. Lagi2 keberuntungan ada di pihak kami,,,,alhamdulillah.
Ini kali pertama saya ke Belitung, boleh dibilang kurang persiapan, karena tidak sempat mainan snorkling juga disini. Tapi sempat menyeberang ke Pulau Langkuas merupakan kepuasan tersendiri. Oh ya, kami tidak sempat naik ke Mercusuar karena sedang dilakukan pengecatan, sehingga kami hanya ber-keliling2 di seputar mercusuar, melihat penangkaran kura2 dan ber-lompat2an di batu2 yang ada di sekitar pulau. Sesudah puas berfoto, kamipun balik ke pantai Tanjung Klayang. Banyak perahu yang baru mulai berlayar,,,,
Dan kami segera ganti baju untuk kemudian bergegas menuju bandara H.A.S. Hanandjoeddin untuk kembali ke Jakarta.
8. Toko Batu Satam / Batu Meteor
Di tengah perjalanan menuju Bandara kami melihat sebuah Tugu dengan bongkahan batu hitam di atasnya, dan ternyata itu adalah batu jenis Satam, batu khas Belitung. Saking penasarannya, kami menuju pusat penjualan batu Satam yang asli, sampai2 nama tpengrajin batu tersebut di kenal dengan nama Pak Satam. Dan setelah sampai disana, hampir pingsan saya dibuatnya, karena ternyata harganya luar biasa mahalnya. Menurut Pak Satam, batu2 miliknya pernah ditukar dengan mobil Fortuner oleh Sultan Bolkiyah, Raja Brunai Darussalam. Bisa di tebak kan berapa nilai batu Satam ini. Subhanallah !
Ketika saya mencoba menggunakan tasbih buatan pak Satam, iseng2 saya tanya harganya, dia bilang Rp. 2M ????? Masya Allah,,,Tapi
untuk sayang saya kepada suami, saya bawakan dia oleh2 sebuah cincin
dengan batu satam warna hitam. Ada 2 warna ternyata, hitam dan hijau.
Begitu juga bentuk batu cincinnya ada yang asli tidak digosok, sehingga
bergerigi, ada pula yang sudah halus karena digosok. Pilihan tergantung
selera masing2.
9. Pusat Oleh2 Khas Belitung
Rasanya kalau tidak bawa oleh2 juga kurang enak, kami sempatkan untuk singgah di Galeri KUKM Belitung yang beralamat di Jl. Sriwijaya (eks. Wisma Ria) Tanjung
Pandan, Belitung. Disini merupakan pusat oleh2 khas Belitung diantaranya menyediakan segala macam pernak-pernik dari hewan laut, replika kapal laut, replika
rumah panggung, dodol rumput laut, dodol agar-agar, madu, aneka
kerupuk, batu satam, kain songket Belitung, kerajinan dari kerang dan masih banyak yang lainnya.
I think is enough,,,,,dengan puas kami tinggalkan Belitung yang mempesona ini. Terima kasih teman2 yang sudah menjemput kami dan bersilaturahmi / reuni kecil semoga persahabatan ini abadi,,,,jangan kapok ya kami datang ke kota kalian. Kurang lebih jam 15.30 WIB kamipun terbang bersama Citilink menuju Jakarta.
Bye bye,,,,jika penasaran Jalan2 Keliling Indonesia,,,,!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar