Senin, 01 Februari 2016

ODT Bandung, 16-01-16

Selamat siang jalan2er....


Biasanya kalau kita dengan nama Bandung disebut, yang terbayang adalah macetnya ya ? Dan ada sebagian orang yang bilang, lebih baik nyari tempat refresing selain Bandung deh. Tapi siapa yang bisa menolak diajak jalan2 ke Bandung, setelah kita lihat banyak promo2 tempat wisata menarik dan masih tergolong baru di Bandung ? 

Itulah sebabnya, mengapa pada akhirnya kami beranikan diri ODT ke Bandung. Dan memang luar biasa maghnet kota Bandung saat ini, setelah saya tawarkan ke temen2 untuk bergabung, wow, ada 36 orang yang mau ikut ? Akhirnya kami sewa bus,,,,,ini kali pertama saya menggunakan bus dalam jalan2,,,pengalaman baru yang mengasyikan. Oh ya, bus sheetnya hanya 29, jadi sisanya naik mobil sendiri,,,,,terpaksa deh,,,

Kami berangkat dari Jakarta jam 06.00, bisa dibayangkan yang dari Tangerang dan Bogor jam berapa dari rumah ? Tapi alhamdulillah, komitmen teman2 kami luar biasa, mereka paham Rule of the Game,,,

Saya lupa lihat jam berapa masuk kota Bandung, yang jelas kaget ketika tiba2 sudah keluar tol Pasteur. Dan ketika sampai di depan Giant Pasteur kami berhenti untuk mengambil catering pesanan kami, ya supaya gak repot maka makan siangnya saya ambil catering Bunda dengan menu ayam penyet per porsi Rp. 15.000,- Nomor telepon Catering Bunda 022 23 6848, tersedia berbagai menu kok, yang harga 15.000 adalah harga terendah. Tadinya catering rencananya untuk menu makan siang, tapi berhubung rombongan Rainbow Moms (begitu julukan kami) sudah pada lapar ya silahkan saja dinimkati makannya di dalam bus.


Tempat yang akan kami kunjungi adalah Farmhouse Susu Lembang, Taman Grafika Cikole, Taman Begonia dan Pasar Apung /Floating Market.

1. Farm house Susu Lembang


Dari namanya, saya jadi ingat, dulu ketika anak2 saya kecil pernah ke pabrik susu di sekitar Lembang, dengan wisata naik kuda putar2 di kebun straberry. Anak2 bermain kuda, ibunya nongkrong di kantin sambil minum susu. Rupanya kini, tempat itu dirubah nuansanya menjadi perkampungan kurcaci dengan ciri khas Rumah Hobbitnya, menjadikan tempat ini menjadi amat kuat daya tariknya.

 
Ketika bus mulai memasuki daerah Lembang kurang lebih jam 09.30, macet mulai terasa, maklum di Lembang sangat banyak tempat2 wisata dan jalanan tergolong sempit jadi kendaraan besar tidak bisa melaju dengan cepat. Ketika sampai di depan lokasi, bus kami tidak bisa masuk ke area parkir karena tempat parkir sudah full, sehingga parkir menjauh di pinggir jalan dekat dengan area sate kelinci.  Dan kami semua berjalan kaki menuju lokasi. Tiket masuk ke TKP 20.000, tiket bisa ditukar dengan susu atau sosis goreng.

 
Pintu gerbangnya dari kayu seperti ini, di-mana2 lebih banyak terlihat bangunan2 dengan bahan dasar kayu rupanya. Hari itu panas cukup menyengat, tenggorokan tergoda sekali untuk menukarkan tiket masuk dengan susu. Namun ketika antrian panjang, kami segera tinggalkan tempat itu, dan langsung menuju ke dalam saja.
Sesuai papan petunjuk arah yang ada di pintu masuk lokasi, maka kamipun menuju jalan sebelah kiri dulu, hasrat hendak ber-foto2 sudah dimulai dari sini. Sepanjang kiri kanan jalan masuk terdapat hiasan2 dari akar pohon kering, sangat artistik. Hingga sampai ujung ada semacam rumah kurcaci, terdapat kolam kecil disampingnya, juga sepeda kecil. Namun ketika kita masuk, ternyata ada juga ber-ratus2 "gembok cinta"  yang disusun di pagar, apa maknanya barangkali hanya anak muda yang paham ya ?



Puas ber-foto2 disini kami lanjutkan ke arah kanan, bangunan2 beraneka macam sudah mulai nampak, kami seperti bingung dibuatnya, hendak kemana duluan sementara ratusan orang berlalu lalang dijalan yang sama ??? 


Seperti rumah2 sebelumnya, disinipun dijual berbagai macam souvenir, kita bisa memilih sesukanya, asal tidak lupa diri ya,,,,

 

Sesuai temanya tempat ini, yaitu sebuah perkampungan Eropa maka didalamnya  juga terdapat persewaan pakaian tradisional Eropa, kita bisa menyewanya seharga Rp. 50.000,- selama satu jam, kita bisa bebas ber-foto2 dimana kita suka. Adanya di lantai 2, namun kita bisa bebas kemana saja yang penting sesudah satu jam dikembalikan lagi ke asalnya.

Saya tidak ikut serta menyewa baju ini, kamipun lanjutkan menuju lokasi berikutnya, ada semacam sumur dimana terdapat air mancurnya yang unik. Juga di bawah agak menurun terdapat air terjun buatan, namun jika sudah mendengar gemericik airnya maka seperti sedang berada di air terjun alam,,,,indahnya. 


Yang paling favorit dan lokasinya ada diujung adalah Rumah Hobbit yang menjadi ikon Farmhouse, dan kadang2 ada juga pengunjung yang tidak tahu dimana lokasi Rumah Hobbit ini, tidak jarang dari mereka yang lupa tidak ambil foto disini saking asyiknya ber-putar2 dengan kostum Eropanya,,,,,,sama dengan teman saya itu,,,,hiks, mereka teriak histeris ketika melihat foto kami ada di depan Rumah Hobbit,,,!!






Rumah Hobbit adalah akhir dari kunjungan kami di Farmhouse. Namun ketika kami hendak meninggalkan Farmhouse, ternyata rombongan teman kami yang naik mobil sendiri baru sampai, jadi kami sempatkan foto bersama terlebih dahulu. Kemudian kami lanjutkan ke spot berikutnya,,,,


2. Taman Graffika Cikole Lembang


Sampai Taman Graffika sudah masuk waktu dzuhur, jadi sebelum masuk lokasi kami sempatkan untuk shalat dzuhur terlebih dahulu. Sebelumnya, tempat inipun merupakan incaran para travellers, tempat ngecamp dengan berbagai outbond yang cukup menguji adrenalin kita. Uniknya adalah, kita bisa menginap di cottage2 dan tenda2 di tengah hutan pinus plus api unggun, jika kepingin nginap di hotel juga disediakan. Cottage2 nya berbentuk Rumah Hobbit juga, dan jika malam tiba cottage2 ini bercahaya temaram, persis seperti perkampungan Hobbit yang kita bayangkan....

 
 



Taman Graffika Cikole mempunyai ketinggian kurang lebih 1.400 mdpl, jadi bisa dibayangkan kalau malam hari akan sangat dingin, suhu udara bisa mencapai 5 derajat Celcius. Lokasi ini sangat luas kurang lebih 9 hektar, fasilitas juga lengkap mulai dari toilet, mushola, parkir juga resto dengan menu yang beraneka ragam.


 

 
Namun apa daya, kami hanya ODT di Bandungnya, kami hanya menikmati udara segar di tengah2 hutan pinus yang asri. Disini tidak menggunakan tiket masuk, jadi kalau cuma mau foto2 maka free, tapi kalau mau mencoba permainan outbond juga dipersilahkan. Anak2 yang ikut serta memilih bermain flying fox, dengan tiket PP 30.000,- jika hanya satu jalan 20.000,- Masih banyak lagi jenis2 permainan yang disesuaikan dengan pengunjung, ada permainan anak2, permainan anak sekolah, karyawan/instansi juga keluarga.




Saya lihat baik ibu2 dan anak2nya pada puas ber-main2 disini, akan lebih puas jika nginap disini, semoga lain waktu bisa menikmati ngecamp di Taman Graffika. Ini alamatnya barangkali ada yang pingin mencoba ke sini : Jln.Raya Tangkuban Perahu Km 8, Desa Cikole Kecamatan Lembang,Kabupaten Bandung Barat – Jawa Barat. Telpon (022)2786906. Fax (022)82780505.Pin BB 24C41153/74D33BD2. Mobile Phone 081322500284/0817426244. 

3. Taman Begonia

Taman Begonia masih di daerah Lembang, memang kami sengaja ambil tempat wisata yang ada di Bandung Barat, supaya efektif dan efisien. Taman ini juga masih baru, sering orang sebut sebagai "Surga Bunga Bumi Parahyangan". Memang setelah kita berada di lokasi ini, di setiap sudut hanya ada bunga2 yang cantik. Subhanallah,,,pantas kalau wanita cantik di ibaratkan seperti bunga. Meski taman ini bernama Taman Begonia tapi bunga2 yang ada bukan hanya dari jenis begonia saja, masih ada jenis lainnya yang tidak kalah bagusnya dengan bunga Begonia.

Tiket masuk ke taman ini Rp. 10.000,-, begitu masuk dikasih pinjaman topi kebun, karena memang cuaca pas lagi panas ketika itu. Kamera tidak boleh dibawa masuk kecuali mau bayar Rp. 50.000,- namun handphone boleh dibawa, jadi kita masih bisa ambil gambar sepuasnya. Begitu beberapa langkah ke taman, terlihat rumah rumah seperti ini, yang sebenarnya adalah cafe. 


Sejauh mata memandang yang terlihat bunga2an bermekaran di sana sini, indaahhh sekali, julukan Surga Bunga sudah sangat cocok, walau areanya tidak terlalu luas namun mengasyikan, dan properti buat foto ber-macam2, lucu dan unik.





Oh yaaa,,,bus kami parkir di depan Tahu Sumedang, jadi bisa sekalian makan siang disini. Lokasi taman ada diseberang Tahu Sumedang.

Alhamdulillah pengunjung disini masih memperhatikan aturan yang berlaku, antara lain menjaga taman ini dengan baik. Seperti diketahui akhir2 ini sering terjadi perusakan taman akibat selfie yang lupa diri.


 


Benar2 taman ini sebagai tempat refreshing yang recomended, lihat saja, biasanya anak yang main ayunan, ibunya yang menjaganya, yang ini terbalik, si ibu yang mainan ayunan dan anaknya yang menjaganya,,,,hahahaha,,,sabar ya nak,,,Ibu sudah capai 5 hari kerja, ini saat yang tepat untuk melepas penat dan stress,,,,




Di cafe yang ada di taman ini kita bisa menikmati minuman hangat dan dinikmati di tengah2 taman sambil menikmati pemandangan yang tiada akan membosankan. Senangnya ya Bandung punya taman seindah ini, taman ini bukan hanya menarik wisatawan dari luar kota dan mancanegara tapi orang Bandungnya sendiri juga sangat senang menikmatinya,,,,



Pada akhirnya kamipun harus meninggalkan taman ini, jika ada yang pingin kesini, alamatnya ada di Jalan Maribaya No. 120 A, Lembang – Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Telepon:+62 22 2788-527 – HP:+62 812-220-0202 – E-mail: info@kebunbegonia.com. 

4. Floating Market

Pertama saya mengenal floating market ketika saya ke Bangkok, rasanya aneh ketika itu, dan bertanya dalam hati, beginikah yang namanya floating market ? Sementara di Indonesia juga ada dan malah asli yaitu apa yang kita kenal sebagai pasar apung di Banjarmasin Kalimantan. Nah untuk yang di Bandung sepertinya  mengkonsep seperti pasar apung di Banjarmasin, bedanya pembeli tidak bertransaksi di atas perahu namun bisa ambil posisi tempat duduk dimana ia suka, kita hanya menyeberang dengan perahu menuju pasar yang posisinya ada di tengah danau.

Sekilas pintu masuk Floating Market nampak kecil, hanya rumah kayu biasa. Begitu masuk baru kelihatan luas, tiket masuk seharga 20.000,- bisa langsung ditukar dengan minuman hangat. 

  


 
 
  
Untuk perahu model di atas, kita hanya bayar 2.000,- tapi lihat saja, tanpa pelampung sama sekali, saya tidak berani pakai perahu yang ini. Tapi anak saya kok berani ya ? Heran,,,,, 
Sedangkan untuk perahu gandeng seperti gambar dibawah, tiketnya seharga 25.000,- plus pelampung dan masih diajak muter keliling danau. Ini tentu lebih safety, tapi antriannya luar biasa panjangnya. 
 
Untuk yang perahu berpelampung dan tidak gandeng juga ada,  kita bisa putar2 berkeliling danau dengan mengayuh sendiri, tentu sangat asyik dan bisa buat olah raga, karena akan berkeringat pastinya. 


 
Naahhhh Floating Market di settingnya seperti ini, penjualnya sudah stay di atas perahu, pembeli tinggal mendekat ke perahu yang ia suka, jenis makanannya sangat banyak, dan kita bertransaksinya menggunakan coin. Beda dengan pasar apung asli yang di banjarmasin kan ya ? Disana penjualnya  seperti berebut dan agresif menawarkan dagangannya.
 
Untuk yang tidak berani menyeberang pakai perahu, bisa jalan kaki melalui sisi kanan danau dengan melewati jembatan bambu ini. di sebelah kanan danau juga banyak penjual makanan ala2 perkampungan (Kampung Leuit), juga terdapat berbagai wahana seperti flying fox, becak hias, museum kereta dll dengan tarif diluar tiket masuk.

Waktu shalat ashar tiba ketika kami sampai disini, dan rupanya fasilitas mushola bersih juga disediakan di sebelah Kampung Leuit, mushola pria dan wanita tempatnya terpisah, jadi sangat nyaman.

 

 
 
Penjual sosis juga ada disini, sosis makanan yang sudah melegenda di Bandung, saya lihat di setiap pusat keramaian pasti ada penjual sosisnya.
Kalau tadi ketika berangkat lewat sebelah kanan danau, maka pulangnya usahakan lewat seberangnya lagi setelah melewati lapak2 floating market, dengan menyeberangi jembatan yang ada didepan mushola. Maka jalan2 kita di floating market sudah terlewati semua. Pemandangan di seberang danau juga sangat indah, rasanya tidak ada yang terlewati untuk dambil gambarnya. Benar2 Puaaassss deeeh,,,,,,,



Dan tepat pukul 18.00 kami meninggalkan Floating market untuk menuju Jakarta. Ini alamatnya kalau ada yang pingin mencoba ke Floating Market :  Jl. Grand Hotel No. 33 E Lembang Bandung Jawa Barat.


Dicoba ya gaeess,,,,

Salam Jalan2 Yuuukkkkkkkkk,,,,!!!































Tidak ada komentar:

Posting Komentar