Orang biasa menyebutnya CUNANG, rupanya singkatan dari Curug Nangka. Curug ini sangat terkenal di Kota Bogor, karena lokasinya berdekatan dengan tempat wisata lainnya, tepatnya di hutan lindung Halimun Salak Bogor, sehingga bisa dikunjungi dalam satu hari dengan beberapa destinasi. Sayapun ke curung ini sesudah melakukan perjalanan wisata ke Pura Parahyangan Agung Jagatkartta, jarak keduanya hanya berkisar 2,5 km saja, jadi sayang kalau tidak dikunjungi sekalian.
Lokasi Curug Nangka sangat mudah dijangkau dengan kendaran umum, dari Bogor Kota kita bisa naik
angkot jurusan Ramayana – Ciapus yang berangkat dari depan Bogor Trade
Mall. Kemudian berhenti di pertigaan sebelum pintu gerbang, dilanjutkan
dengan belok kiri kearah Curug Nangka. Selanjutnya dari pertigaan perjalanan diteruskan
dengan berjalan kaki menuju pintu gerbang yang jaraknya kurang lebih
setengah kilometer.Bisa juga menyewa angkot dari stasiun Bogor, supaya waktu tempuhnya menjadi lebih singkat, biasanya kalau angkot pakai acara ngetem terlebih dahulu, jika penumpangnya penuh baru jalan, ini yang bikin lama kan ?
Kalau jalannya pelan2 maka tidak akan terasa kok, apalagi sambil melihat pohon pinus yang ada di kiri kanan jalan, membuat kita enggan untuk pergi cepat2, biasanya Ibu2 selfie2 terlebih dahulu.
Untuk hutan pinus yang di dalam, biasanya suka digunakan untuk camping anak2 muda, juga ada yang keluarga dengan membawa serta anak2nya yang masih kecil. Kalau sudah sampai sini maka jalanan sudah mulai menanjak, pelan2 saja, kalau lapar atau haus banyak penjual di kakan kiri jalan, namun kebanyakan hanya menjual minuman dan makanannya mie instan atau gorengan, jenis makanan yang cucok untuk hawa dingin. Tapi di bawah / pintu masuk lokasi banyak tersedia warung makan.
Sebebarnya di lokasi CUNANG terdapat 3 buah curug, yaitu curug Daun, curug yang pertama dijumpai. Curug ini hanya kecil saja, namun sudah bisa dinikmati untuk mandi2 dan berfoto, apalagi jika ambil fotonya dengan lowspeed, maka air terjunnya akan terlihat seperti kapas, mutih bersih dan menjuntai. Hanya ahli fotografer yang bisa melakukan ini, kalau saya tidak sabar, paling hanya dengan menggunakan handphone saja ambil fotonya.
Anak2 paling suka mainan air, ibu2nya pada bengong aja karena pada gak bawa baju ganti. Jadi disarankan untuk bawa baju ganti supaya mainnya lebih seru dengan nyebur ke kolam atau sekedar basah2an saja.
Curug yang kedua sebenernya Curug Nangka, tapi karena lokasinya tersembunyi dibalik rerimbunan semak2 dan harus terjun ke sungai, maka kami lewatin dulu. Biar suara air terjunnya sudah terdengar namun Curugnya belum nampak. Jadi kami jadikan untuk target yang terakhir.
Kami lanjutkan perjalanan yang jauh terlebih dahulu, yaitu menuju Curug Kawung. Untuk menuju kesana barangkali perlu 1 jam perjalanan atau lebih jika kita pelan2 jalannya atau banyak istirahat. Maklum, jalanannya ber-batu2 sehingga cukup melelahkan. Kalau anak saya malah sengaja menyusuri sungai, ber-lompat2an di batu2 kali dengan lincahnya, kebetulan air sungai ketika itu tidak besar.
Seperti biasanya, kalau saya hendak jalan jauh maka bekal yang paling utama adalah air mineral, untuk antisipasi jika kita kehausan, maka dengan meminum seteguk air, badan menjadi segar kembali begitu juga tenggorokan tidak kering lagi. Untuk menuju Curug Kawung tidak disarankan bawa makanan banyak2, karena di area ini banyak monyet yang se-waktu2 bisa merebut makanan kita, kalau kita mempertahankannya maka monyet akan mengambil paksa, daripada kita yang kena cakar lebih baik menghindar. Salah satu teman saya, ada yang mau diambil makanannya oleh monyet, karena dia takut maka makanan jadi dibuang, yaah memang monyet hanya akan mengambil sasaran makanan, tapi kalau kita melawan bisa jadi kita yang jadi korban.
Mungkin hanya monyet liar yang menjadi perhatian kita untuk waspada, selebihnya kita hanya disuguhi oleh jalanan yang berbatu dan ber-kelok2. Nah, percikan air terjunnya sudah terlihat, berarti sudah tidak jauh lagi, tapi saya lihat kok debit airnya kecil sekali ? Oh ya, waktu itu bulan Agustus, sehingga sudah masuk ke musim kering. Namun jika wisata curug di musim hujan juga bahaya, karena terkadang suka muncul banjir bandang secara tiba2. Jadi lebih baik nyari aman saja ya kawans ?
Kalau di Curug Kawung karena debit airnya kecil jadi kolamnya tidak terlalu banyak airnya, mungkin kalau untuk mandi2 juga jadi kurang asyik. Kami hanya foto2 saja dan membasahi kaki, supaya adem dan segar. Sesudah itu kami lanjutkan perjalanan ke Curuh Nangka. Untuk menuruni anak tangga sudah tidak seberat pada saat naik, namun tetap harus ber-hati2 siapa tahu ketemu monyet lagi.
Tepat di turunan yang agak tajam, kita belok kiri untuk menuju Curug Nangka. Dari luar curug ini tidak terlihat, kita hanya bisa lihat batu2an sungai yang nyaris kering airnya. Tidak terlalu lebar sungainya, dan kita harus berjalan sepanjang sungai itu, bayangkan jika kondisi sungai sedang banyak airnya, tentu kita harus nyebur selayaknya body rafting, dan tentu akan membahayakan kita seandainya kita kurang hati2 menapaki batu2.
Nah lihatlah, bagaimana jika musim hujan ? Tentu kita tidak leluasa menyusuri sungai ini, karena tidak ada pengamannya, dan posisinya kita itu melawan arus sungai, tentu lebih berat dibandingkan jika kita mengikuti aliran sungai.
Penyusuran sungai tidak terlalu lama, karena tak jauh dari sungai tadi sudah terlihat Curug Nangka, debit airnya lebih besar dibanding Curug Kawung. Dan tebingnya lumayan lebar sehingga jika debit airnya besar tentu akan nampak lebih indah dari ini. Yaah bagaimanapun keadannya saat itu, kami sudah puas melihat 3 curug ini. Bagi travellers sudah sampai dan menyaksikan keindahan alam yang diimpikannya itu sudah merupakan kepuasan tersendiri. Bukan sekedar katanya2,,,,,,
Sudah selesai petualangan kita kawans,
untuk yang lapar silahkan mampir ke kedai2 makan yang ada di luar lokasi
ini, untuk yang ingin membeli souvenir juga ada, misalnya kaos yang
bergambarkan Curug Nangka maupun asesories seperti kalung dan gelang.
Berhubung
angkot kami belum datang, maka kami puas2kan untuk foto2 terlebih
dahulu. Pemandangan yang indah ini akan sangat disayangkan kalau
dilewatkan begitu saja.
Bagaimana kawans ? Kepingin kesini ? Silahkan saja, nikmati kekayaan alam Indonesia selagi masih bisa, kapan lagi kalau bukan sekarang. Sampai ketemu di petualangan berikutnya,,,,
Salam Jalan2 yuuuuukkkkkkk,,,,,!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar