Sabtu, 09 Januari 2016

Siang Terik Membelah Cirebon Yang Cantik, 15 Nopember 2015

Selamat malam jalan2er,,,,,,,

Kota Cirebon kini menjadi salah satu primadona pariwisata di Jawa Barat terutama sejak adanya tol Palikanci tujuan Semarang, menjadikan kota ini dijadikan sebagai tempat transit para pemudik disaat jelang lebaran. Bahkan ada juga kawan2 yang tidak pernah mudik pingin menikmati suasana bermacet2an dijalan raya, dia ikutan "mudik" ke Cirebon, nginap di hotel dan shalat Ied di Cirebon. Ini cerita kawan saya yang asli Betawi, karena orang tuanya sudah tidak ada semuanya, maka saat lebaran tidak wajib standby dirumah atau rumah mertua tapi bebas kemana mereka suka. Seru ya ?

Nah kalau sekarang kepingin ke Cirebon tidak usah ber-macet2 ria lagi, karena transportasi kereta api sudah sangat banyak dan bagus2 walau kelas ekonomi sekalipun. Kalau yang dari Jakarta, bisa ambil yang jurusan Semarang, Solo, Kediri atau Purwokerto yang lewat Cirebon. Untuk kelas ekonomi AC paling dibawah 100rb sdh bisa duduk manis sambil ngobrol atau selfie2an di dalam kereta. xixixiixxi


Untuk yang bawa bekal banyak juga saatnya bongkar2 bekal,,,,,ada teman kami yang bawa buah pome banyak, mari kita santap samai2,,,!

Kurang lebih pukul 09.00 kami sampai di Stasiun Kejaksan, kami di jemput oleh teman kami yang ada di Cirebon, 2 mobil siap mengantar kami berkeliling kota Cirebon. Inilah senangnya kalau banyak teman di-mana2,,,,,
Satu hari di Cirebon kami bisa mengunjungi tempat2 dibawah ini : 

1. Nasi Jamblang Bu Nur

Berhubung tadi berangkat dari Jakarta jam 06.00 sudah dipastikan sampai Cirebon sangat lapar, wisata kuliner menjadi tujuan pertama kami. Kalau ke Cirebon, sarapan pagi yang yang direkomendasikan adalah nasi Jamblang, kali ini kami pilih nasi jamblang Ibu Nur, karena lokasinya yang terdekat dengan stasiun Kejaksan. Tapi antriannya luar biasa panjangnya,,,bagai ular naga, berhubung lapar kami sabar menunggu.

 

Demi seporsi nasi jamblang ini kami rela panas2an, lihatlah, nasi putih 2 bungkus, sate usus 2 tusuk, ati sapi 1 potong, jengkol 2 biji, tumis ampas kecap dan sambal. Ciri khas nasi jamblang di kasih alas daun jati, mungkin ini sebabnya yang menjadi sensasi nasi jamblang. Yang pingin mencoba nasi jamblang Ibu Nur bisa ke alamat Jl.Cangkring II no 45 Cirebon Jawa Barat.


Minuman yang tersedia disini juga beraneka, biasanya orang akan mencari juz mangga gedong yang merupakan khas Cirebon juga. Dan ternyata juz tersebut sudah dikemas di dalam gelas plastik sehingga kita tidak perlu lama2 menunggu. Selesai sarapan pagi, kami langsung menuju Keraton Kasepuhan Cirebon.

2. Keraton Kasepuhan Cirebon


Memasuki Keraton Kasepuhan langsung terasa bedanya, seperti benar2 masuk kedalam keraton yang agung dengan ciri khas tembok bersusun bata merah yang alami. Keraton Kasepuhan merupakan kerajaan Islam, namun nenek moyangnya adalah Raja Pajajaran yang termashur (masih menganut Hindu), sehingga didalam museumnya dipajang foto Raja Pajajaran beserta pengikutnya yang setia, seekor harimau putih yang sakti.

 


 

Di sebelah kiri terdapat bangunan yang cukup tinggi dengan tembok bata merah, yang disebut Siti Inggil  atau lemah duwur bahasa Cirebonnya yang artinya tanah yang tinggi, didirikan oleh Sunan Gunung Jati pada tahun 1529. Siti Inggil adalah tempat Sultan duduk mengarah ke Alun2, biasanya jika di alun2 sedang dilakukan latihan perang2an atau pemberian hukuman kepada prajurit atau warga yang melakukan kesalahan.

Mushola ini disebut Tajug Agung, merupakan tempat ibadah dari anggota keluarga keraton. Tembok bawahnya dari kayu, terdapat juga ruangan untuk Bedug.


 
Disebelah Timur Keraton terdapat Museum Kereta, didalamnya terdapat Kereta Singa Barong, yang membuat adalah cucu dari Sunan Gunung Jati. Bentuk keretanya sangat antik dan masih suka di mandikan ketika Maulid Nabi seperti halnya pusaka2 lainnya.

Di ruangan dalam terdapat lukisan Prabu Siliwangi 3 dimensi, sehingga jika kita melihat lukisan tersebut sepertinya kita sedang berhadapan dengan lukisan tersebut, juga kemanapun kita pergi kita selalu diikuti oleh tatapan mata lukisan Prabu Siliwangi. Kabarnya, pelukisnya sangat kepingin melukis wajah Prabu Siliwangi, namun dia tidak tahu seperti apa wajah beliau, sehingga dia berpuasa beberapa lamanya hingga dikasih mimpi bertemu dengan Sang Prabu, dan jadilah lukisannya seperti ini. 


Di ruangan dalam terlihat ada kursi yang digunakan oleh keluarga Sultan jika putra2nya tengah di sunat. Semakin ke dalam terdapat lagi barang peninggalan Sultan namun kami tidak melanjutkannya ke dalam. Kami berpindah ke Museum benda2 kuno yang ada di sebelah barat gedung utama. Sebelum ke museum benda kuno, kami sempatkan mengintip ke Bangsal Utama tempat Sultan mengadakan "jumenengan" atau pertemuan, namun kami hanya bisa mengintip karena tidak diperbolehkan masuk ke salam.

Didalam museum benda2 kuno, sesuai dengan namanya, banyak sekali pusaka2 peninggalan Sultan yang masih terawat rapih dan di keramatkan, hampir di setiap sudut terdapat sesaji, sehingga kita tidak berani main2 sembarangan di dalam museum. Banyak terdapat guci2 antik juga disini, mengingat dulu ada salah satu permaisuri Sultan yang asli dari China.


Untuk mengetahui segala macam informasi yang terkait dengan sejarah Kesultanan Kasepuhan, kita bisa bertanya ke petugas Keraton yang berbusana seperti ini. Kita hanya tinggal kasih tips seikhlasnya saja.

3. Masjid Cipta Rasa

Masjid ini masih berada di kompleks Kesultanan Kasepuhan Cirebon, dibangun oleh Sunan Gunung Jati dengan arsitekturnya Sunan Kalijaga. Menurut cerita guide, masjid ini dibangun dalam waktu semalam dengan melibatkan 500 orang pekerja. Bangunan masjid berdinding bata merah tanpa disemen, dan tiang2nya terbuat dari kayu yang disusun seperti knock down. Tiang yang terkenal disebut Tiang Tatal, yang artinya tiang yang terbuat dari potongan kayu2 kecil (tatal dlm bahasa Cirebonnya), yang disusun tanpa paku namun menggunakan pasak.

Saat ini tiang tersebut diberi pengaman dari besi, supaya masih terlihat aslinya. Tiang ini berada di ruangan luar sebelah kiri. 
Jika hendak masuk ke dalam masjid, kita lewat pintu samping kanan dimana terdapat air suci untuk berwudhu terlebih dahulu, airnya berada di sumur besar dan kita ambil pakai gayung. Pintu masjid sangat sempit dan rendah, jadi badan kita membungkuk dan hanya muat satu orang. Kenapa dibuat seperti ini, rupanya punya filosofi bahwa kita selayaknya menghormati rumah Allah sehingga masukpun dalam keadaan badan membungkuk. Subhanallah,,!


Diatas tempat kami duduk, ada mic berjumlah 7, rupanya untuk adzan ber7 orang secara bersama-sama, itulah makanya disebut Adzan Pitu atau adzan tujuh. Dan biasanya pengunjung akan sangat menunggu berkumandangnya adzan 7 ini, karena memang sangat unik lain dari pada yang lain.

4. Gua Sunyaragi.

Sesudah dari Masjid Agung Ciptoroso kami lanjutkan perjalanan menuju Gua Sunyaragi, gua ini sebenarnya gua buatan, dibuat dengan maksud untuk tempat peristirahatan raja2 Cirebon, sehingga bentuknya dibuat seperti taman. Oleh karenanya ada juga yang menyebutnya Taman Air Sunyaragi.  Di  kompleks Gua tersebut terdapat banyak air terjun buatan sebagai penghias, dan hiasan taman seperti patung Gajah, patung Wanita Perawan Sunti, serta patung Garuda dan Ular. Gua Sunyaragi merupakan salah satu bagian dari Keraton Pakungwati, yang sekarang bernama Keraton Kasepuhan.



 
Gua Sunyaragi berlokasi di Kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon, atau tepatnya di sisi jalan by pass Brigjen Dharsono. Jalan Brigjen Dharsono dahulunya merupakan danau yang ada di sekitar gua Sunyaragi, tapi karena sudah mengering maka dibuat jalan2 dan pemukiman.


Menurut keterangan guide wisata di Gua Sunyarangi, Gua Sunyaragi dibangun pada tahun 1703 M oleh Pangeran Kararangen (Pangeran Kararangen adalah nama lain dari Pangeran Arya Carbon). Dilihat dari motif-motif  yang muncul,  gaya arsitektur Gua Sunyaragi terdiri dari bermacam-macam jenis diantanya  gaya Indonesia klasik atau Hindu, gaya Cina atau Tiongkok kuno, gaya Timur Tengah atau Islam, dan gaya Eropa. Dan semuanya berbaur menjadi karya seni yang indah luar biasa.


Sebenarnya gua2 yang ada didalam juga banyak sekali, dan masing2 diberi nama sesuai dengan fungsinya, ada pula gua yang berfungsi sebagai tempat pembuatan senjata. Namun terik mentari yang amat panas ketika itu, mematahkan semangat kami untuk menyusuri seluruh gua, kami hanya berkeliling di bagian luarnya saja.  Dan memang sangat luas ternyata, kurang lebih 15 hektar.

Hampir semua bangunan berujud seperti batu karang, namun jika kita perhatikan bentuk batu2 itupun menyerupai binatang2 tertentu seperti namanya, yaitu patung Garuda, patung Burung dll. Ada juga yang namanya Patung Batu Prawan Sunti, jika dari namanya sudah ditebak kan ? Batu Perawan,,?? Nah guide menjelaskan, katanya batu ini punya cerita mitos tersendiri, jika ada pengunjung yang belum nikah dan memegang patung ini maka diperkirakan akan tidak menikah selamanya atau jadi Perawan Seumur Hidup,,,,,wallau a'lam, ini hanya mitos ya kawans, cukup di dengarkan saja dan lebih baik mendengar apa kata guide. Letak Patung Batu Prawan Sunti  terletak di salah satu bagian Gua Peteng yang masih berada di komplek Gua Sunyaragi, tepat di depan pintu masuk gua setelah melewati kolam.



Jika sudah puas berkeliling, maka kita akan keluar lewat pintu samping, melewati bangsal tempat belajar tari2an tradisional Cirebon.

5. Batik Trusmi

Panas teriknya kota Cirebon membuat kami ingin segera buru2 ngadem, kami lanjutkan perjalanan menuju batik Trusmi, terbayang setelah masuk ke dalam showroomnya akan dingin terkena AC ruangan. Yaaa,,,,,batik juga merupakan oleh2 khas Cirebon yang diburu wisatawan. Batik khas Cirebon dengan nuansa Mega Mendung, kabarnya yang menciptakan designnya adalah Sultan Cirebon yang pertama. Ketika Sultan minta dibuatkan batik oleh warganya dengan menggunakan design dari Sultan, maka batik buatan warga dari desa Trusmilah yang paling bagus, persis dengan design Sultan, sampai Sultan tidak bisa membedakannya. Itulah sampai sekarang kawasan batik Trusmi yang lebih dikenal wisatawan, karena dinilai batiknya paling bagus.

Harganya sangat beraneka ragam, dari mulai yang murah hingga mahal bisa dipilih sesuai selera masing2. Selepas shalat dhuhur disini kami lanjutkan perjalanan ke Kasultanan Kanoman.

6. Kasultanan Kanoman

Menurut sejarahnya,Kasultanan Kanoman dibentuk bersamaan dengan Kasultanan Kasepuhan dengan tujuan untuk tempat tinggal Sultan Anom sebagai wakil Sultan Kasepuhan. Namun semenjak Belanda datang sepertinya Kasultanan Kanoman di-acak2 hingga muncul persengketaan di karenakan salah satu Sultannya ada yang menikah dengan None Belanda. Sehingga karenanya dalam penentuan / penetapan Sultan berikutnya diutamakan yang keturunan asli Cirebon,dan seperti biasanya sengketa harta terjadi, lalu dibagilah wilayah Kasultanan Kanoman menjadi 2. 

Memang Sultan Anom yang sekarang juga  ganteng loh, mungkin sama dengan leluhurnya hingga None Belandapun jatuh cinta ya ??? Saking terkesima sama Pak Sultan, sampai lupa foto2 bangunan kasultanan. Ini kami berdiri di ruang tengah Kasultanan atau disebut Bangsal Jinem yaitu ruangan untuk menerima tamu, disebelahnya terdapat 2 buah kereta Kesultanan yang bentuknya seperti buraq.

 

Kemudian kami menuju bagian belakang pendopo, disini terdapat mushola dan tempat ambil air suci, kami duduk2 di kebun halaman belakang yang nampak dingin karena banyak pepohonan rindang.
 

Lebih jauh lagi ke halaman samping terlihat bekas gedung Ksatrian, yang sering dipakai untuk latihan perang2an, nampak tidak terawat, pepohonan besar tumbuh di mana2 sehingga banyak sampah daun2 kering. Mungkin untuk perawatan area ini perlu biaya banyak, karena luasnya saja kurang lebih 6 hektar.



Dihalaman belakang terdapat sumur, pengunjung sering ditawari untuk cuci muka, katanya kita bisa awet muda jika sudah cuci muka dengan air sumur ini. Wallahu a'lam.

Kami di Kasultanan Kanoman hanya sebentar, sesudah ngobrol2 dengan Pak Sultan kami pamitan, karena terikat sama waktu keberangkatan kereta api. Pak Sultan ada di tengah berkemeja hitam.


7. Pasar Kanoman

Ini merupakan pasar besar di Kota Cirebon sesudah pasar pagi, posisiya di Jl Kanoman depan Kasultanan Kanoman. Banyak makanan khas Cirebon tersedia disini, namun satu yang bikin kami penasaran adalah mangga gedhong gincunya, karena kata teman saya di pasar kanoman ini harganya relatif lebih murah. Selisihnya bisa separoh harga jika dibandingkan dengan harga di pusat oleh2 Cirebon, tentunya jika kita bisa menawarnya. Mangga ini memang luar biasa manisnya,,,,pastikan jangan hanya bawa sekilo pulangnya ya,,,,,

 

8. Empal Gentong 

Sebelum meninggalkan Cirebon, jangan lupa tambah energi dulu supaya perjalanan jadi tambah semangat, kami sempatkan untuk makan sore terlebih dahulu. Ya kami memang seperti maraton di Cirebon ini, one day trip yang luar biasa padatnya, wisata budaya plus wisata kuliner sekaligus.  Kami pilih empal gentong Krucuk yang di Jl Slamet Riyadi no 1 Cirebon. Biasanya kita ditanya mau pakai bumbu apa, ada yang biasa dan ada yang asam, kata orang lebih enak yang asam.


Tapi semua tergantung selera kita masing2, apapun bumbunya bagi saya enak dua2nya, apalagi jika dimakan panas2, plus cabai kering yang super pedas akan makin menambah nafsu makan kita. Mau makin lengkap bisa ditambah kerupuk kulit khas Cirebon / kerupuk rambak. 
Jika kita merasa orang top, bolehlah pasang foto disini atau coret2an tangan plus tanda tangan,,,

 

9. Toko DAUD, Sentra Oleh2 Khas Cirebon

Nah kalau tidak mau pusing milih2 oleh2 khas Cirebon ya kesini saja, alamatnya di Jl Sukalila Utara No 4D Kejaksan Cirebon. Segala macam makanan ada, saya hanya beli tape ketan yang dikemas dalam ember dengan sirup Campolai, keduanya merupakan makanan dan minuman kesukaan suami saya. Sirup Campolai dengan berbagai rasa, khusus rasa pisang bisa dibuat untuk campuran bikin palubutung (makanan khas Sulsel).
Tapi jangan khawatir, Cirebon  dikenal sebagai Kota Udang, segala makanan dari hewan laut ada disini. Dan kenapa teman saya bawa kesini, karena ternyata tokonya luas dan bersih, lay outnya manis dalam arti tidak membosankan. Kita bisa ber-lama2 disini dengan suatu konsekuensi kocek akan banyak melayang tentunya.


Ketika dirasa sudah cukup berat bawaan kami, menyerahlah kami semua, dengan buru2 kami meninggalkan Cirebon untuk menuju Jakarta kembali. Terima kasih kawan yang di Cirebon, terima kasih pak Sultan,,,,,sehari bersama kalian sungguh membahagiakan,,,,sampai ketemu di lain waktu.

Salam Jalan2 yuuuukkkk,,,,!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar