Kami satu mobil ber 6, berangkat bersama-sama dari Bekasi, kemudian lanjut menuju Tol Cikampek dan berhenti di rest area KM 19 sebagai tempat meeting point kami.Masih ada 3 mobil lagi yang kami tunggu disini.
Kurang lebih pukul 10 pagi, semua sudah datang, dan kami lanjutkan perjalanan menuju Curug Cigentis yang berlokasi di desa Mekar Buana Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, berjarak 44 km dari pusat kota Karawang dan dapat dilalui dengan kendaraan roda empat atau roda dua dengan kondisi jalan beraspal. Curug Cigentis merupakan salah satu wana wisata yang dikelola oleh Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten, KPH Purwakarta Seluas 5,00 ha.
Dari kota Karawang masuk ke jalan tol Cikampek hingga pintu Tol Kantor Asper kurang lebih 30 km. Selanjutnya dari pintu keluar Kantor Asper diteruskan menuju Parakan Badak sejauh kurang lebih 10 km. Sesampai di Parakan Badak mengambil arah ke Desa Jayanti kurang lebih 3,5 km. Mobil hanya sampai sini, dengan ongkos parkir Rp. 7.000,- sedangkan parkir sepeda motor Rp. 5.000,-. Untuk menuju curug kita boleh jalan kaki, namun kalau tidak kuat (karena lumayan jauh) bisa naik ojek dengan tarif Rp. 30.000,- PP. Namun naik ojekpun harus punya nyali mengingat tanjakan yang dilalui memang cukup ekstrim.Selepas naik ojek dilanjutkan jalan kaki sekitar 1.5 km yang masih berupa jalan berbatu keras dan menanjak cukup ekstrim. kurang lebih 45 menit sampai 1 jam.
Satu jam lumayan lama untuk ukuran jalan kaki, namun tidak perlu khawatir karena jalanan sudah bagus, tersusun dari batu2 yang cukup besar. Ketika itu lagi musim kering maka jalanan tidak licin. Di sepanjang jalan menuju Curug terdapat orang jualan minuman dan makanan kecil sehingga tidak usah takut kelaparan. Dan kalau capai bisa istirahat di batu2an yang ada di pinggir jalan tersebut.
Makanan yang dijual ada biscuit, mie2an dan jagung bakar, ditambah dengan aneka minuman dingin. Namun teman kami ada yang rajin membawa makanan dari rumah berupa nasi dan lauk pauk, sayapun ikut menyerbunya. Begitu sampai loket, kita musti kudu beli tiket dulu dengan harga Rp. 10.000,-
Habis beli tiket dilanjutkan perjalanannya dengan jalan kaki lagi. Pemandangan mulai bagus disini, pohon2 menghijau dan ada aliran sungai dibawahnya, airnya gemericik menampakkan suasana pegunungan yang asri.
Dikarenakan musim sudah masuk musim kemarau, maka aliran air sungainya juga kecil, namun airnya nampak dingin sekali. Terdengar suara jeritan anak2 di depan sana, berharap sebentar lagi bakal sampai ke lokasi, maklum nafas sudah ngos2an ini, dan air mineralpun tak terasa sudah habis sebotol.
Yaaa benar sekali, curahan air terjun sudah terlihat di depan saya, sekilas nampak di ketinggian sekitar 25 meter dengan debit air yang lumayan besar dan terdapat kolam dibawahnya. Kabarnya di sekitar Curug Cigentis masih ada curug yang lainnya yang berjumlah 7.
Jika hendak berfoto atau main2 air di curug ini harus hati2 karena bebatuannya lumayan besar. Curug Cigentis berada di Gunung Loji, dibawah kaki Gunung Sanggabuana yang termasuk wilayah pengelolaan hutan RPH Cigunungsari BKPH Purwakarta.
Jika kita lepas sepatu gunung dan kakinya kita rendamkan ke air ini, serasa es dinginnya, adeeeemmmm sekali. Rasanya pingin mandi, namun tidak membawa baju ganti, ada teman kami yang datang dari luar kota menyempatkan mandi2 di sini karena memang belum sempat mandi pagi.hihihihihihi..
Kabarnya nama Cigentis (juga menurut legenda) adalah nama putri keraton yang pertama kali mandi di kolam yang terbentuk dari air terjun tersebut. Nama lengkapnya adalah Nu Geulis Nyi Geuntis. Konon dia adalah anggota pasukan khusus kerajaan Padjadjaran yang di utus oleh raja untuk mengawal atau lebih tepatnya ‘menguntit dan mengawasi’ aktivitas dakwah yang dilakukan oleh para wali di wilayah Padjadjaran, tapi kemudian malah menjadi yang pertama berikrar memeluk Islam diantara anggota kesatuannya.
Curug ini berada di ketinggian 600-1200m dpl. Cerita legenda curug ini dapat dilihat juga di pos tempat membeli tiket masuk
tadi.
Ingin rasanya berada di tempat ini sampai sore, namun kasihan teman kami yang lagi sakit pasti sudah menunggu. berkali-kali nelpon dan menanyakan posisi ada dimana ??? Hmmmmm,,,kayaknya ada yang sudah disiapkan disana niihhhh..Jadi kami buru2 pulang, dan jalanan turun tidak begitu dirasa capainya.Begitulah kawan,,,sekelumit perjalanan menuju ke Curug Cigentis, kalau penasaran boleh dicoba kesana.
Kami akhiri petualangan ini dengan menyantap nasi ala "kenduren / kepungan",,,,,,karena sedang kelaparan maka hidangan ini luar biasa enaknya.....!!!
Indahnya persahabatan,,,,,!!
Salam Jalan2 yaaaaa,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar